Sunday, January 10, 2010

uri chinggu

Genap 6 bulan, message yang terakhir aku hantar padanya. Terasa perit. Hanya aku dan Allah swt yang mengetahui betapa pedihnya hati ini, seperti jutaan pisau menusuk, menembusi dada. seperti adanya sepasang tangan yang memeras kuat hati ini. Terlalu sakit untuk diungkaikan. Seiring dengannya, air mataku tidak dapat ku tahan lagi. Terlalu banyak takungannya yang mampu sepasang mata ini hadapi. Aku kalah. Walau pun bersama yang lain, perasaannya, masih lagi berbeda. Sakit. Dikala aku berfikir, aku kan terfikirkannya. Dikala aku tertawa, fikiranku mengingatkan akannya, maka hilanglah tawaku.

Terasa diri ini tidak berguna kerana tidak berupaya untuk melakukan apa-apa untuk menyelamatkan dia. Letih. Terlalu letih untukku kerana sering teringatkan dia.

Tetapi aku degil. Aku tidak meminta maaf darinya. Aku tidak merayu kemaafannya. Aku tidak berhadapan dengannya, sebaliknya aku mengelakkan diri daripadanya. Dia dihadapanku, tetapi mataku menggaburkan kehadirannya.

Namun, tidak pernah sekalipun aku melupakan dia. Allah swt telah mengatur perjumpaan kami, Allah swt telah mengatur persahabatan kami, Allah swt telah mengatur pergaduhan dan perselisihan faham antara kami, dan Allah swt juga telah mengatur pertemuan kami kembali.

Alhamdulillah. Namamu sering ku sebut di dalam doaku. Wajahmu sering ku lihat di kala tidurku. Dan tangisanmu masih lagi terngiang-ngiang di telingaku. wahai sahabatku, aku berdoa supaya dikau mengerti akan pilihan yang daku ambil keatasmu. Aku berdoa supaya dikau juga melihat apa yang aku lihat.

Aku berdoa dan terus berdoa kerana Allah swt yang berhak ke atas semua urusan hamba-hambaNya. Pasti ada hikmah yang tersirat disebalik peristiwa ini. Ia mengajarku seribu satu pengajaran kepadaku. Semoga ia menjadi pedoman kepadaku. Supaya dikala peristiwa yang sama berlaku pada sahabatku yang lain, aku akan berusaha untuk menghadapinya dengan penuh hikmah dan kelembutan. InsyAllah...

Tika berbual bersama kedua ibu bapaku yang tersayang selepas Allah swt dan RasulNya, datang adikku berlari dari tingkat 2.

"Nah...nah...jawab ni. Cepat! kawan kamu"

"Assalamualikum..."

Seluruh rohku seperti terpisah dari jasadnya. Jantungku berhenti berdegup mendengar suara itu. Suara yang sudah lama tidak ditujukan kepadaku. Suara yang pernah datang kepadaku dengan teresak-esak. Suara yang pernah bertutur bahasa asing itu. Suara yang pernah mengukir senyuman dihatiku. Dan suara yang pernah mengatakan kata-kata itu...

Kali ini, dia kembali. dia mengatakannya.

sekelilingku seperti tidak memberi makna kepadaku. Segala-galanya berputar. Buat jutaan kalinya, air mata ini kembali mengalir keranamu....namun, kali ini bukan kerana sedih, tetapi terlalu gembira dan bahagia mendengar suara itu.

uri, chinggu ya...sarang ham ni da :)

kini, aku mengerti erti ayat ini:

· “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat nikmat.”
· “Hai orang-orang yang beriman,janganlah suatu kaum mengolok-olok suatu kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
· “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
· “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS.Al-Hujuraat: 10-13)

credit to: uri ommunim

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...