Tuesday, August 31, 2010

bagaikan kain putih...



di saat berjumpa dan bermain dengan adik-adik di rumah sister, subhanAllah, sungguh bersih... sungguh suci hati mereka. Perasaan yang ingin dibelai, dididik, diasuh kerana dahagakan kasih sayang dan cahaya keimanan.

"Nampak tak burung tu?"

"Nampak!"

"Cantik kan, subhanAllah.."

"Cantik~"

"Burung selalu makan apa?"

"Umi selalu bagi nasi"

"oOo... wah, cantiknya langit..."

"wah..cantiknya..."

"siapa ciptakan langit dan burung?"

"hmmm...orang?"

"hmmm... Allah ciptakan burung dan langit, dan juga orang =)"

"hmm..."

"so, what do we say if we see something pretty?"
(sudah kehabisan vocab melayu)

"hmm.. bismillahirrahmanirrahim?!"

"hehhee... we say, subhanAllah..!"

(silent)

"so, if we see something pretty, like the bird and the sky today, we should say?:"

"Sub..han..nAllah.."

=)

=)

=)

"very good. so, if a muslim princess like you see something pretty, like the birds and the sky, we should say...?:"

(togehter) "SUBHANALLAH!"

=)

=)

=)


jadi benarlah, anak2 seperti kain putih yang sangat bersih, dan suci... maka dididik mereka dengan penuh kasih sayang kerana Allah swt... =)



p/s especially for princess nur dan princess awni =)

Monday, August 30, 2010

fi nafsaka wa nafsakum

Semoga Allah swt mengurniakan sebuah syurga yang indah buatmu...
Semoga Allah swt, pemegang hatimu, membuka seluas-luasnya pintu hatimu,
dan semoga Allah swt memberi kekuatan, kesabaran dan ketabahan padamu atas segala ujian dan cubaan yang telah Allah swt kurniakan kepadamu, sebagai hadiah untuk menguji keimananmu.

SubhanAllah, subhanAllah, subhanAllah...



sedih ketika mendengarnya, tetapi mungkin in salah satu ujian yang berat untukmu dan untukku. Semoga dirimu dan diriku, semoga imanmu dan imanku lebih kuat dan thabat di atas jalan ini ya Allah...

Sunday, August 29, 2010

Untuk...

Buat sister yang sentiasa thabat,




Buat madu' yang bersemangat, dan sentiasa berusaha untuk bersyahadatul haq,

Saturday, August 28, 2010

Al-Barra' bin Malik Al-Ansori

credit: dakwah.info



Rambutnya kusut dan berdebu, tubuhnya kurus dan tulang-tulang menonjol, kerempeng dan kulitnya cukup hitam. Orang memandang leceh kepadanya dan segan bertemu dengan dia. Tetapi walaupun begitu, dia telah membuktikan keberaniannya sanggup menewaskan ratusan orang musyrik dalam beberapa kali perang tanding satu lawan satu. Belum termasuk yang ditewaskannya dalam perang berkecamuk.

Sesungguhnya dia pemberani yang pantang mundur. Khalifah umar bin Khattab pernah menulis surat kepada para panglima, supaya tidak mengangkat Al-Barra’ bin Malik menjadi komandan pasukan, karena dikhawatirkan dengan keberaniannya yang luar biasa itu akan membahayakan bagi tentara muslimin.

Al-Barra’ bin Malik adalah saudara kandung Anas bin Malik, khadam Rasulullah. Seandainya diceritakan kisah kepahlawanan Al-Barra’ semuanya, sudah tentu akan menghabiskan halaman yang banyak. Karena itu kita cukupkan sebuah kisah saja, mudah-mudahan dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang kisah kepahlawanannya.

Kisah ini terjadi tidak berapa lama sesudah Rasulullah wafat, yaitu ketika beberapa kabilah Arab murtad dari agama Islam secara beramai-ramai, sebagaimana tadinya mereka masuk Islam beramai-ramai. Akhirnya tinggal dalam Islam hanyalah para penduduk Makkah, Madinah, Thaif, dan beberapa kelompok yang terpencar-pencar di sana sini. Mereka orang-orang yang teguh dan mantap imannya.

Khalifah Abu Bakar menghendaki agar ancaman terhadap eksistensi Islam ditanggulangi sampai tuntas. Maka dibentuknya sebelas pasukan tentara, terdiri dari kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Lalu dikirimnya ke seluruh jazirah Arab, untuk mengembalikan orang-orang yang murtad dan atau memerangi siapa yang membangkang.

Kelompok orang-orang murtad yang paling jahat dan besar ialah kelompok Banu Hanifah yang dipimpin Musailamah Al-Kadzdzab. Jumlah mereka tak kurang dari empat puluh ribu orang, terdiri dari prajurit-prajurit tangguh dan berpengalaman perang. Kebanyakan mereka murtad dan mengakui Musailamah karena fanatik kesukuan, bukan karena percaya kepadan kenabian Musailamah.
Sebagian mereka berkata, “Saya tahu Musailamah itu bohong dan Muhammadlah Nabi yang benar. Tetapi kebohongan Bani Rabi’ah (Musailamah) lebih saya sukai daripada kebenaran Bani Mudhar (Muhammad).”

Tentara muslimin yang pertama-tama datang menyerang Musailamah dipimpin oleh Ikrimah bin Abu Jahal. Pasukan Ikrimah dapat dikalahkan tentara Musailamah, sehingga lari kucar-kacir dan Ikrimah sendiri tewas sebagai syahid.

Sesudah itu dikirim oleh Khalifah Abu Bakar pasukan kedua di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Dalam pasukan Khalid ini terdapat pahlawan-pahlawan Anshar dan Muhajirin. Di antara mereka terdapat Al-Barra’ bin Malik Al-Anshary, dan beberapa pendekar muslim lainnya.
Pasukan Khalid bertemu dengan pasukan Musailamah di Yamamah. Pertempuran segera terjadi tak dapat dihindari. Belum lama kedua pasukan itu bertempur, ternyata pasukan Musailamah lebih unggul. Mereka dapat mendesak mundur pasukan Khalid dari posisinya, hingga pasukan Musailamah berhasil menyerbu sampai ke perkemahan Khalid bin Walid dan menghancurkan perkemahan itu. Bahkan istri Khalid nyaris terbunuh ketika itu, seandainya tidak sempat diselamatkan pengawal.

Melihat situasi yang tidak menguntungkan, Khalid melompat ke tengah-tengah pasukannya dan mengubah susunan pasukan. Kaum Muhajirin, kaum Ansar dan prajurit yang terdiri dari anak-anak desa dipisah-pisahkannya menurut kelompok masing-masing. Tiap kelompok dikepalai salah seorang dari kelompoknya sendiri. Dengan begitu Khalid dapat mengetahui kesanggupan masing-masing kelompok, serta mengontrol di mana letak kelemahan tentara muslimin.

Kini kedua pasukan baku-hantam dan baku tebas dengan sengit dan mengerikan. Kaum muslimin memperlihatkan kemampuan yang belum diperlihatkan sebelumnya. Tentara Musailamah bertahan di medan tempur bagaikan gunung, kokoh dan kuat. Mereka tidak peduli walaupun kurban banyak jatuh di pihak mereka. Kaum muslimin memperlihatkan keberanian luar biasa, yang kalau dihitung-hitung sesungguhnya merupakan peristiwa yang sangat mengerikan.

Lihatlah Tsabit bin Qais yang memanggul bendera Anshar. Dia melilit tubuhnya dengan kain kafan, kemudian digalinya lobang setinggi betis. Lalu dia turun ke dalam lobang itu. Dia bertahan di lubang itu mengibarkan bendera kaumnya sampai tewas sebagai syuhada.

Zaid bin Khattab, saudara Umar bin Khattab, memanggil kaum muslimin, “Wahai kaum muslimin, bertempurlah dengan gigih! Tewaskan musuh-musuh kalian dan terus maju! Wahai manusia! Demi Allah! Saya tidak akan berbicara lagi sesudah ini sampai Musailamah dihancurkan, atau saya syahid menemui Allah. Saya akan diperlihatkan kepada Allah bukti bahwa saya betul-betul syahid.” Kemudian dia maju menyerang musuh, bertempur sampai tewas sebagai syuhada.

Lain pula dengan Salim, maula Abu Hudzaifah, pembawa bendera kaum Muhajirin. Kaumnya khawatir dia lemah atau takut. Kata mereka kepada Salim, “Kami sangsi dengan keberanian Anda menghadapi musuh.”

Jawab Salim, “Jika kalian sangsi terhadap saya, percuma saya menjadi pembawa bendera Al-Qur’an” Kemudian dia menyerbu musuh-musuh Allah dengan berani sehingga ia tewas pula sebagai syuhada.

Tetapi kepahlawanan mereka belum seberapa dibandingkan dengan kepahlawanan Al-Barra’ bin Malik. Ketika Khalid melihat api pertempuran semakin berkobar, dia berpaling kepada Al-Barra’. Kata Khalid memerintah, “Kerahkan mereka, hai pemuda Anshar!”
Al-Barra’ berteriak memanggil kaum Anshar, “Hai kaum Anshar! Jangan kalian berpikir-pikir hendak kembali ke Madinah. Tidak ada lag! Madinah sesudah hari ini. Ingatlah kepada Allah semata-mata kemudian ingat surga”. Sesudah begitu, dia maju mendesak kaum musyrikin, diikuti prajurit Anshar. Pedangnya menari lincah menebas kuduk musuh-musuh Allah.

Melihat prajuritnya banyak berguguran, Musailamah dan kawan-kawan menjadi gentar. Karena itu mereka lari berlindung dalam sebuah perkebunan. Kebun itu kemudian terkenal dalam sejarah dengan nama “kebun maut”, karena banyaknya manusia yang terbunuh dalam kebun itu.

Kebun maut itu adalah tempat lari terakhir bagi Musailamah dan tentaranya. Pagarnya tinggi dan kokoh. Musailamah dan puluhan ribu tentaranya mengunci pintu rapat-rapat dari dalam. Mereka bertahan dalam kebun itu seolah-olah dalam benteng. Dari puncak pagar mereka menghujani kaum muslimin yang berusaha masuk kebun dengan panah.
Kata Al-Barra’, “Angkat saya dengan gala dan lindungi saya dengan perisai dari panah-panah musuh. Sesudah itu lemparkan saya ke dalam kebun di dekat pintu. Biarlah saya syahid untuk membukakan pintu bagi kalian.”

Dalam sekejap Al-Barra’ sudah berada di atas sebatang gala. Tubuhnya enteng, karena awaknya kurus kecil. Sepuluh orang pemanah melemparkannya ke dalam kebun maut. Al-Barra’ meluncur di atas ribuan tentara Musailamah. Kehadirannya menyebabkan mereka ngeri bagaikan disambar petir di siang bolong. Sementara itu Al-Barra’ sudah berhasil memukul tewas sepuluh orang penjaga pintu. Al-Barra’ segera membukakan pintu bagi kaum muslimin. Namun begitu, Al-Barra’ tak luput dari sentuhan pedang dan goresan panah yang menyebabkan sembilan buah luka menganga di tubuhnya.

Kaum muslimin tumpah ruah menyerbu ke dalam kebun maut. Pedang mereka berkelebat di kuduk orang-orang murtad. Lebih kurang dua puluh ribu orang korban yang tewas di pihak mereka. Termasuk pemimpin mereka, Musailamah Al-Kadzdzab.
Al-Barra’ segera dinaikkan kawan-kawannya ke atas kendaraan untuk diobati. Sebulan lamanya Khalid merawat dan mengobati Al-Barra’ sampai Allah menyembuhkan luka-lukanya. Dia memuji dan bersyukur kepada Allah yang telah memberi kemenangan bagi kaum muslimin.

Al-Barra’ bin Malik Al-Anshari sangat merindukan kematian sebagai syahid. Dia kecewa karena gagal memperolehnya di kebun maut. Maka sejak itu dia selalu menceburkan diri dalam peperangan untuk mencapai cita-cita besarnya, dan karena rindu hendak segera bertemu dengan nabinya yang mulia.

Ketika perang penaklukan kota Tustar di Persia, tentara Persia berlindung dalam sebuah puri. Puri itu merupakan benteng yang kokoh bagi tentara Persia. Temboknya tinggi, besar, pintu-pintunya kuat dan kokoh. Kaum muslimin mengepung Puri dengan ketat. Setelah mereka terkepung begitu lama, akhirnya mereka mendapat kesulitan. Mereka mengurkan kait-kait besi yang panas membara dari puncak pilar untuk mengait tentara kaum muslimin. Tentara muslimin yang terkait mereka angkat ke atas, adakalanya langsung tewas atau pingsan.

Mujur bagi Anas bin Malik, dia terkait oleh pengait berapi itu. Kemudian Al-Barra’ saudaranya melompat ke dinding benteng dan melepaskan pengait dari tubuh saudaranya. Tangan Al-Barra’ terbakar dan melepuh memegang pengait yang panas membara. Tetapi dia tidak peduli asal saudaranya lepas dari pengait itu. Kemudian dia berhasil turun dengan jari-jari tangannya tanpa daging. Dalam perang Tustar ini dia mendoa kepada Allah semoga diberi rezeki sebagai syuhada. Allah memperkenankan doanya. Dia syahid menemui Allah dengan senyum bahagia.

Semoga Allah menjadikan wajahnya gemerlapan di surga, dan menyejukkan pandangannya menemani nabinya, Muhammad SAW dalam ridha-Nya. Amiin.

Sumber: Kepahlawanan Generasi Shahabat Rasulullah SAW terjemah Suwarun min Hayaatis Shahabat

Aku bersaksi... [part 1]

credit: http://thinkplanact.wordpress.com



“Aku bersaksi bahawasanya tiada tuhan yang disembah melainkan Allah. Dan Aku bersaksi bahawasanya Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah“

Begitulah sebuah lafaz teragung satu makhluk yang bernama manusia. Sebuah ikrar yang terpancar dari lafaz mulut. Pancaran hasil dari keyakinan yang jitu terhadap apa yang dilafazkan. Namun apakah kandungan lafaz ini? Hanya sekadar lafaz? Atau ia sebenarnya mengandungi sesuatu makna yang begitu besar di sisi Sang Maha Pencipta. Jika benar, maka apakah makna yg besar itu? Apakah sudah diri ini menggapai makna besar tersebut? Sama-sama kita check kembali…insyaAllah.

Firman Allah SWT di dalam Surah Al Baqarah ayat 143,

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu…“

Saudaraku, lafaz agung yang kita gelar ia sebagai Kalimah Syahadah itu membawa erti yg besar. Lihat perkataan syuhadaa’ yang Allah SWT gunakan pada ayat diatas. Bandingkan ia dengan perkataan ashhadu di dalam barisan Kalimah Syahadah. Kedua-duanya adalah dari kata akar yg sama, syahada yang terkandung di dalamnya maksud dia telah melihat dengan yakin akan apa yg dilihatnya itu adalah benar dan memahami erti sebenar apa yg dilihatnya. Itulah maksud syahada. Ashhadu adalah lafaz yg digunakan untuk diri kita mengakui yang kita menyaksikan sebuah kebenaran dan meyakininya. Manakala, syuhadaa’ adalah gelaran untuk mereka yang telah ashhadu tadi.

Maka fahamlah kita bahawa ayat 143 di atas adalah ayat yang Allah SWT tujukan kepada kita yang sudah bersyahadah ini, sepertimana ayat2 yang lain di dalam Al Quran.



Penyaksian kita akan hakikat bahawa, tiada tuhan yang disembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, menjadikan kita berada di dalam posisi di tengah-tengah antara Rasulullah SAW dan umat manusia. Ingatkah kita akan suasana hari Akhirat? Hakim Mutlak adalah Allah ‘Azza wa Jal. Dipanggil setiap rasulNya ke hadapan untuk ditanya akan tugas mereka sebagai utusan Allah. Apakah sudah berjaya disampaikan dan diamalkan oleh umatnya? Pada ketika itu, untuk kita, Rasulullah SAW akan bersaksi ke atas kita bahawa risalah Allah SWT telah Rasulullah SAW sampaikan kepada umat baginda dan sudah tentu risalah tersebut terus tersebar hasil usaha para sahabat, tabi’en dan org2 Islam yang lain dari zaman ke zaman, hingga bersyahadahnya kita pada hari ini sebagai Muslim sekalipun tidak pernah bertemu dengan Rasulullah SAW yg tercinta. Namun, ayat diatas terus menyebutkan bahawa, bagi mereka yg sudah bersyahadah ini, mereka bakal dipanggil oleh Allah SWT untuk menjadi saksi ke atas sekalian manusia yang hidup pada zaman kita, tentang apakah risalah Tauhid yg dibawa oleh Rasulullah SAW kepada kita dan kita mengimaninya, sudah kita sampaikan kepada manusia yang lain. Sedarlah…dan bayangkan…apa jawapan kita di hadapan Allah SWT nanti saat ditanya soalan ini?

Ingatlah Neraka menanti mereka yang ingkar dan lalai dalam hidupnya di dunia ini. Mereka2 yang lalai terhdap tanggungjawab yang dipikulkan ke atas pundak kita semua makhluk Allah yang diberi amanah sebagai ‘abid dan khalifah.

Itulah sebuah hakikat yang dilupakan oleh ramai orang yang mengaku beriman. Syukur kepada Allah SWT diberikan keimanan yang insyaAllah dengannya boleh mendapat SyurgaNya. Namun, dengan syarat sudah dilaksanakan amanah sebagai syuhadaa’ kepada sekalian manusia. Maka, tiada apa yang lebih jelas tentang wajibnya tugas menyampaikan Islam kepada orang lain itu.

“Aku seorang Muslim sebab aku dah bersyahadah!”.

Benar saudaraku, katamu benar. Maka bersaksilah bila kamu Muslim, bukanlah dengan engkau hanya mengetahui dan beramal dengan Rukun Islam yang 5 sahaja. Sedangkan Syahidah Pertama, Sumayyah, sendiri tidak mengetahuinya. Namun, srikandi Islam ini sudah pun syahid bertemu Allah SWT sebagai seorang yang berdakwah (da’ie). Bukankah dia juga syahid sebagai Muslim? Bukalah mata, bukalah hati…inilah erti terbesar menjadi seorang Muslim. Maaf kerana ini tidak diajar ketika kita di bangku sekolah. Mungkin musuh gentar luluh jikalau semua yang mengaku Muslim memahami akan hakikat ini. Namun, inilah hakikat sebanr seorang yang bersyahadah…maka benarkanlah penyaksian syahadahmu dengan berdakwah & menyampaikan Islam kepada orang lain.

Allah SWT berfirman kepada kita,

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (Al Quran 41:33)

Allah SWT berfirman lagi,

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. ” (Quran 61:10-11)

(Rujukan: Syahadatul Haq oleh Syeikh Al Maududi)

Day 16



RAMADHAN DAY 16 ♥

"Share gifts, spread love" (Abu Ya'la)

Giving gifts is special in Islam, and it doesn't only apply to certain occasions. Muslims are encouraged to give gifts to each other as that strengthens bond; all year round! ♥

Giving gifts might be a simple thing, but there are proper etiquettes to it.
“Whoever does you a favour, respond in kind, and if you cannot find the means of doing so, then keep praying for him until you think that you have responded in kind.” (Abu Daawood) From this hadith sahih, we Muslims should know that:

- Respond kindly to the gift-giver, just as he treated you
- If you're unable to treat him in return, make dua' and pray for him

The best dua' that was thought is to say "Jazakullahu Khair" which means "May Allah reward you with good" to gift-givers.

There are many selection of gifts you can give to your family, peers, neighbours and your halal partner, but giving Islamic gifts (hijab for the ladies, book of reminders, modest clothing, etc) is the best as you're also doing your job as a righteous Muslim, which is to encourage Islam to other people! :D

And the most important thing is that, give gifts with upmost sincere niat! :)

So give gifts, spread love and strengthen bonds.

Day 15



RAMADHAN DAY 15!

Ramadhan, WOOT! Ramadhan isn't the time for you to sleep and laze around like Patrick the starfish, but a fasing Muslim should be happy, active and positive! ♥

Not having to eat and drink for a day, and even doing ibadaah and night prayers might be tiring, but it's not a reason for you to have that zombie look! Give people greetings and salaam, put that OSM smile your face and give fist bumps! Show to the society and the non-muslims that we fasting Muslims are too, with energy! :D

Sure, as mere humans, we deal with everyday problems. From heart wrecking worldly problems to mood swings; it's the matter of how we deal with them. If you are troubled and or in despair, think of Allah. Turn to him, tell him all your problems and your needs, and insyallah He will help you, for He is Almighty.

Back to being active and positiveness in Ramadhan; remember the Bad'r war during Prophet Muhammad s.a.w's time? He and his warriors fought victoriously during Ramadhan. It proves that even when one is fasting, you can go through day even if you're in a challenging situation.

So for the next remaining days of Ramadhan, stay happy, active and positive.

"Yes! Whoever submits himself entirely to Allah and he is the doer of good (to others) he has his reward from his Lord, and there is no fear for him nor shall he grieve.” (2:112)

Tuesday, August 24, 2010

Wish upon the Creator of the Star



Sebagaimana Firman Allah S.W.T dalam Surah Al-Mu'min ayat 60 yang bermaksud:
"Dan Tuhanmu berfirman,"Berdoalah kepadaKU, nescaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mahu menyembahKU akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina"

SubahanAllah, betapa lembutnya ajakan ini... ajakan untuk memohom padaNya. PadaNya yang berkuasa atas segala sesuatu. Berkuasa ke atas peredaran bulan dan bintang, peredaran langit dan bumi, peredaran air dan udara masyAllah...

Mengapa masih lagi meminta kepada makhluknya, sedangkan Pencipta kita lebih berkuasa dan Maha Mengetahui?

Do not wish upon the star,
but wish upon the Creator of the Star =)




p/s Since it is Ramadhan, why not spend a few minutes looking outside the window, gazing through the nite. Look at the moon, look at the star, look at the sky that wraps up the night. subhanAllah, beautiful, absolutely beautiful...

selamat beramal!

Day 14



RAMADHAN DAY 14~

Now that you've got your knowledge (refer to Day 13), whatchu gotta do? SHARE and SPREAD it around! Tell your family, your peers and the non-Muslims the wonderful beauties of Islam! ♥

Muslims must realise that they should not only require knowledge, but they must spread the good dakwah around!
"Invite to the Way of your Lord (Islam) with wisdom and fair preaching, and argue with them in a way that is better. Truly, your Lord knows best who has gone astray from His Path, and He is the Best Aware of those who are guided." (16:125)

"Let there arise out of you a group of people inviting to all that is good, enjoining al-ma`roof [i.e. Islamic Monotheism and all that Islam orders one to do] and forbidding al-Munkar [polytheism and disbelief and all that Islam has forbidden]. And it is they who are successful." (3:104)

"Amar ma'ruf nahi mungkar" is simply to tell others to do good and to stop others from doing bad.

There are many ways for modern Muslims to share and spread dakwah; why not utilize your smart phones, Facebook and the interwebz? Say you found a good video online; simply copy and paste the link on your Facebook status! Perhaps 1 out of 20 friends would actually click and watch it! Even if it's just one person, you have already reached a mission, which is to give dakwah :D ♥ ♥

However, keep in mind that you need manners and the correct methods of doing dakwah. During my research, I found an interesting write-up on 12 ways to dakwah:
http://www.themodernreligion.com/dawah/dawah-12tips.html
Insyallah it will guide us to be a good dakwah-doer! :D

And remember, before giving dakwah make sure you acquire the right knowledge! :)

I wish you dakwah-doers ALL THE BEST! ♥ Let's share and spread Dakwah to the society, and insyallah it will remind us to be better Muslims too :)

Monday, August 23, 2010

Day 13



RAMADHAN DAY 13!

Knowledge is something very vast, limitless and can be found everywhere. But the question is, have you been seeking knowledge? Or best, have you been seeking spiritual, Islamic knowledge to upgrade your deen and taqwa to Allah?

Most people often think that knowledge only comes from your high school textbooks. WRONG! What you learn from your textbooks isn’t the only source of knowledge! Even those FAQs and “how to upload photo on Facebook” you Google are also considered as knowledge ;D If knowledge is that easy to require, why not learn something new about Islam, your God Allah or even our beloved Prophet Muhammad today?

"Seeking knowledge is an obligation upon every Muslim." Truer words have never been spoken!


When the Quran began to be revealed, the first word of its first verse was 'Iqra' that is, read. Allah says:

"Read! In the Name of your Lord Who has created (all that exists). He has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).

Read! And your Lord is the Most Generous. Who has taught (the writing) by the pen. He has taught man that which he knew not" (96: 1-5)


Knowledge is so important that seeking it is a COMMAND from God. He has given you the perfect “tools” to acquire knowledge.
"And Allaah has brought you out from the wombs of your mothers while you know nothing. And He gave you hearing, sight, and hearts that you might give thanks (to Allaah)" (16:78)
And by “tools”; yup, those are your senses! Wise them to the fullest to seek precious knowledge! ♥

Since knowledge is LIMITLESS, how should we, Muslims, know which knowledge is best to acquire first? The most important knowledge that a Muslim must seek is the knowledge of “syirik / shirk” and all that relates to it. You must first learn and understand God and your religion, so know your priorities! Academic and wordly knowledge is as important as we need to live, and knowledge operates how we live (even methods of brushing our teeth requires knowledge, yes?)

And did you know that seeking knowledge is a form of Ibadaah? Paradise waits for knowledge seekers!
"Whoever follows a path in the pursuit of knowledge, Allaah will make a path to Paradise easy for him." (Al-Bukhaari)

Personally, I like gaining knowledge and information about Islam from the interwebz, especially from Youtube.com. There are many credible and awesome speakers from all over the world, plus it's more entertaining to see visuals. Look around and you might find really good ones!
(I personality recommend UmmahFilms / Baba Ali - go Google!) ♥ ♥
And try and look for Maher Zain's new MV: The Chosen One

Last words: Don't stop seeking knowledge, even if takes you to China! Imagine yourself holding a BIG empty container or somesort, and each knowledge is represented by a piece of grain. Your mission is to fill up the container as much "grain", so don't ever give up on doing it and while you're at it - have fun!

Sunday, August 22, 2010

Day 12




RAMADHAN DAY 12 - LEVEL UP!

Fasting in Ramadhan is a form of spiritual training for Muslims. So this is the PERFECT time for Muslims to change or "upgrade" themselves to be better Muslims! ♥

However, change is something each person has to do himself.
"... Thus, God does not change the condition of any people unless they themselves make the decision to change..." (13:11)

So by sitting down idly or doing nothing, why not give it a thought and try to change something about yourself? Surely everyone isn't perfect, and humans are bound to make mistakes, but there is always room for improvement and change. And by "improvement and change", it means spiritual upgrade ♥

Here are some tips for you to LEVEL UP!

1. Understand that all shall be well. Allah forgives sins for He is All-Understanding and All-Forgiving. Even if you feel that you are already too deep in sin to turn around and become the good Muslim that you truly are.

2. Think of the influences around you. Are they good or are they bad? Are the influences making you turn your back against your religion? If your friends are steering you away from the right path - LEAVE THEM. Your friends cannot grant you Paradise! In fact, bad ones will only drag you to Hell. Think about it.

3. For ladies; if you truly want to change to be a better Muslim, consider wearing a hijab/ veil. The hijab is not just a piece of cloth that covers hair, it changes you mentally and spiritually. Think of it as a way for Allah to protect the women. As soon as you wear the hijab, hopefully, your whole perspective on self-respect and values will automatically change. Not to say that non-hijabis are not protected or enlightened, but you have a better chance of achieving this feeling by wearing the hijab. :) ♥

4. Pray 5 times a day. It helps you to become a better Muslim!

5. Learn more about Islam. Islam is knowledge, and without the proper knowledge, it's hard for one to truly embrace Islam. The more you know about Islam, the more you will understand and the "beauty" you will discover. Can't afford to buy books? The internet is pretty useful!

6. Ladies, dress modestly. This does not mean that you have to look ugly or not stylish. Just be modest. Wear longer shirts and avoid tank tops and shorts. Stay away from clothes that are too tight. Remember that it is obligatory to cover the whole body except the face and hands. This also helps you to change your whole outlook on what is acceptable and what is not. For the boys, avoid wearing rude or obscene graphic t-shirts.

7. Hang out with good friends! Find those with the same mission: To please Allah and go to Paradise. Good friends would surely want you to enter Paradise, so choose your peers correctly.

8. Believe in yourself! YOU CAN DO IT! ♥ ♥ ♥

Changing can be rather hard, but it's possible. Make dua' alot! ♥
Added today · Comment · Like

day 11



RAMADHAN DAY 11!

After hours and hours of fasting, it's normal for us fasting Muslims to feel the hunger and thirst. And once the Adhan Maghrib is heard, the first thing you would do is to gulp down all the yummy food that's placed in front of you!

So here's one common mistake most of us do but fail to realise; which is food wastage. Most fasting people tend to think that they SHOULD eat alot for fasting after missing all the meals (breakfast, lunch, etc) but the fact is, your stomach can only consume little!

So what happens with the left over food on the table and on your plate?
You tend to throw them away in the garbage.

Ramadhan teaches us to be grateful, but very often our nafs' takes over. Every grain of food and every drop of water or any halal drink must be greatly appreciated. Wasting is the way of the devil!

"Indeed those who waste are the brothers of syaitan (devil). Verily syaitan was most ungrateful to his Rabb" (17:27).

So to avoid wastage of precious food, one should refrain from cooking too much or buying too much food from bazaars!
If possible, try to avoid those ridiculous Buffet "offers" from hotels and restaurants too. RM65++ (about USD21) for adults and RM35++ (USD11) for kids - SERIOUSLY? They're only ripping your money off!

RM3 to RM5 (USD0.95) would be sufficient for an iftar (if bought from bazaar). RM65++ worth of buffet could feed about 13 other stomachs! Wouldn't it be better to use that access amount of money to feed the orphans?

So for the next remaining days of Ramadhan, let's all try to be more careful when it comes to cooking or buying food for iftar, insyallah.

Day 10



RAMADHAN DAY 10

“The first matter that the slave will be brought to account for on the Day of Judgment is the prayer. If it is sound, then the rest of his deeds will be sound. And if it is incomplete, then the rest of his deeds will be incomplete.” (Al-Tabarani)

Solat, or prayers in Islam is EXTREMELY, AWESOMELY important that it shapes a Muslim. It keeps us away from sins, as God has stated:
“Verily, the prayer keeps one from the great sins and evil deeds” (29:45) And by praying, God erases sins too!

“If a person had a stream outside his door and he bathed in it five times a day, do you think he would have any filth left on him?” The people said, “No filth would remain on him whatsoever.” The Prophet then said, “That is like the five daily prayers: God wipes away the sins by them.” (Bukhari and Muslim)

Personally, I find praying to be relaxing and magical. Tho' I'm not -very- kusyu' (improving, insyallah), I would always tell myself that when I'm praying, I am the closest to Allah. (In fact, when Muslims sujud/sujdah, they are the closest to Allah)

To those who have been praying for Allah, I wish you GOOD JOB and may Allah grant you with unlimited rewards and Paradise; Let's all improvise our solat! ♥

And to those who have not been praying very much or not at all, tell yourself that you gotta START NOW (Yes, now!), and Ramadhan is the perfect time to do it for devils are chained. Give yourself a little credit and a push! You are a Muslim after all!
And don't forget to seek Allah for forgiveness for all the salat and prayers you have missed. He surely listens :) ♥

"Say: O my Servants who have transgressed against their souls! Despair not of the Mercy of Allah: for Allah forgives all sins: for He is Oft-Forgiving, Most Merciful.” [Sûrah al-Zumar: 53]

Let's all be better Muslims, AMIN.

Day 9



RAMADHAN DAY 09

What is worse than Death? Imam Ibn Al-Qayyim has said:

"Wasting time is worse than death, because death separates you from this world whereas wasting time separates you from Allah"

In Islam, time is EVERYTHING. How you spend your time determines on how a good (or a bad) Muslim you are.

Another year has passed; minutes move into hours => into days => into weeks => into months => into years - seemingly faster than ever; so are we spending our time wisely?

Time is EXTRA SPECIAL in Ramadhan, for it's a special month and we as Muslims are encouraged to spend the time on doing good deeds that will insyallah help us to Paradise ♥

It's already the ninth day of Ramadhan so make a point to utlize your time VERY wisely!
Instead of sleeping after breaking your fast, go to the mosque and perform tarawikh prayers,
Instead of playing Mafia or Farmville on Facebook, spread good dakwah,
Instead of hanging out with friends, have a Tilawah and read Quran together
Instead of shooting zombies or playing games, make sunnat prayers,
Instead of watching hours of movies, make countless duas,
And so on and so forth.

So before you pick up that PSP this Ramadhan, think about the time you might possibly waste. :)
"Tick tock, tick tock"

---

Quran, Al-Asr (The Time):

"By Al-Asr (the time)."

"Verily! Man is in loss,"

"Except those who believe (in Islamic Monotheism) and do righteous good deeds, and recommend one another to the truth which Allah has ordained, and abstain from all kinds of sins and evil deeds (Al-Munkar) which Allah has forbidden), and recommend one another to patience (for the sufferings, harms, and injuries which one may encounter in Allahs Cause during preaching His religion of Islamic Monotheism"

Day 8



RAMADHAN DAY 08

It's Ramadhan, and you have all those extra money (or moolah, as I'd say it) in your wallet, or money box or in the bank... so what do you do with it? Do you say "Extra money is all miiiine! I can now purchase a PSP!" or do you say "I think I'll give this extra money to the orphanage nearby"

If you answer the latter; congratulations, you are on the right path to be a righteous and generous Muslim! ♥ ♥

“Allah will deprive usury of all blessing, but will give increase for deeds of charity: for He loves not creatures ungrateful and sinner.” ( 2: 276)

"Charity does not in any way decrease the wealth and the servant who forgives, Allah adds to his respect; and the one who shows humility, Allah elevates him in the estimation (of the people).” (Muslim)

In Islam, sadaqah/infaq/charity is HIGHLY noble and is always emphasized on, especially if you are granted with more wealth and more moolah from others. It helps the needy, the poor, the orphans, etc AND it increases your level of deen!
So to speak, if you are given much wealth, you are lucky because you are able to help the less fortunate :)

Surely Allah loves who gives part of his/her wealth to others! ♥


Giving sadaqah in Ramadhan is a BIG advantage. Prophet Muhammad s.a.w is EXTREMELY generous when it comes to giving sadaqa in Ramadhan. Imam Bukhari narrated that the Prophet was like "more generous than the wind that brings rain." See how beautiful is that? ♥

So use this golden opportunity and give, give, give! In fact, giving sadaqah is more blessed (and more rewards given) than in Syawal/Aidilfitri, so start practicing being generous! :) And remember, sadaqah must be done ALL THE TIME, but Ramadhan is special because you are encouraged to give more! :)

And also remember that sadaqah is BEST when done as humble as possible. Avoid riak (show-off attitude) and door-sized cheques. And sadaqah/infaq is not only in the form of money, but also in the form of food, clothes or other basic necessities.

Some suggestions that might be helpful- Give sadaqah to:
- Your parents and grandparents! :D ♥
- Your siblings and little cousins
- Orphans
- The needy such as old folks, the poor, etc
- The Palestinians, or others in distress


“The best charity is that given in Ramadhan.”[At-Tirmithi]

Let's all be better Muslims, amin. ♥

Day 7



RAMADHAN DAY 07!

Salam, how are you all doing today? :D It has been a week! Time sure flies~

"Do not have malice against a Muslim; do not be envious of other Muslims; do not go against a Muslim and forsake him. O the slave of Allah! Be like brothers with each other. It is not allowed for a Muslim to desert his brother for over three days." [Muslim & Tirmidhi]

As Muslims, we should always ask for forgiveness from Allah, but many fail to realise that we should also forgive and maintain relationship among us humans!

"The believers are nothing else than brothers. So make reconciliation between your brothers, and fear Allah, that you may receive mercy." [49:10]

Our beloved Prophet also emphasized:
"None of you truly believes until he loves for his brother what he loves for himself." [Bukhari & Muslim] AND

"You will not enter paradise until you believe, and you will not believe until you love one another. Shall I not guide you to something which if you carry out you will love one another? Spread salaam amongst yourselves." [Muslim]

This simply means that if we want to enter Paradise, we need to LOVE and learn how to FORGIVE one another!

As mere humans, we cannot run from making mistakes, but we can always be better and learn from the past :)
Remember the ones you fought with at highschool or college over silly accusations or arguments? Is it worth the friendship and relationship over some silly arguments?
The answer is of course, NO :)

To forgive and ask for forgiveness must be done all year round, 24/7 but take this Holy Ramadhan as an OPPORTUNITY for you to build back the broken relationship(s).

Think of love, mercy and forgiveness. And most importantly, think of Paradise! :)

So grab your phone and call your fellow Brothers and Sisters, or simply drop them an IM; and practice forgiveness among humans. ♥

Day 6



Dear fasting Muslims, ask yourself this question:
Are you REALLY fasting? What about your senses; are they "fasting" too?

The most common misconception about fasting is that people tend to think that fasting only requires a Muslim to not eat and drink. Period.
WRONG!

The TRUE meaning of fasting is for you to be able to guard your senses and submit to God by doing good deeds and increase your level of deen!

Say, if you're fasting; but you still go karaoke or the cinema with your friends or gossiping or swearing like a pirate... that, my fellow Muslims, is WRONG. That's not how a righteous Muslim should fast!

It is attributed to Imam Jafar as-Sadiq (A.S.) that he said: “Your day of fasting should not be like ordinary days. When you fast, all your senses, eyes, ears, tongue, hands, and feet must fast with you.”

Fasting your senses simply means that you have to keep your senses guarded from unlawful things (that you usually sometimes do during non Ramadhan days...).
Ramadhan is only for 30 days, so this is a good and healthy way to discipline yourself!

"On the day when their tongues and their hands and their feet shall bear witness against them as to what they did." (24:24)

So guard your senses! ♥

DAy 5



RAMADHAN DAY 05

There are many good deeds that can be done by righteous Muslims and one of it is to provide meal (iftar) for your fasting family members, friends or other fellow Muslims!

Say, if you are breaking fast with a group of friends. Why not be the one to pay for your friends' meals?

Our beloved Prophet Muhammad said:
“Whoever offers meal to his/her Muslim brother/sister at the time of iftar (the meal eaten by Muslims breaking their fast after sunset during the month of Ramadan), s/he receives as much reward as s/he has earned. Nothing becomes less of the reward of those s/he offered meal to.” (Hadith Tarmidhee)

This simply means that if your fasting friends consume the food you provide, you will also get the same amount of pahala/reward of theirs, WITHOUT any decrement of their rewards!

It's a simple, yet AWESOME way to gain more rewards for your Ramadhan bank! ♥ ♥

Iftar meals can be anything, including tamar (kurma/ date fruit) or a sip of water!

Iftar is also a chance for you to help the poor, so do not hesitate to do this good deed! :) It is also a good way to strengthen sillaturahim, love and friendship among Muslims ♥

So the next time you're with your family or friends... provide iftar for them and get rewarded by Allah, insyallah ♥

Peta Hidup Aku, Awak dan Kamu



adakah kita bersedia untuk fasa yang seterusnya?

Saturday, August 14, 2010

Ramadhan Mubarak yeorobun~

...bismillahirrahmanirrahim...









Sunday, August 1, 2010

Aku pohon cinta...?!




Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Di antara doa Nabi Daud ’alihis-salaam ialah: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Dan bila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengingat Nabi Daud ’alihis-salaam beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah.” (HR Tirmidzi 3412)

SubhanAllah, sehingga Rasulullah saw juga memuji Nabi Daud a.s sebagai manusia yang sentiasa mendambakan cinta kepada Allah swt dan hanya mengharapkan cinta Allah swt melebihi cinta lain.



Mari kita lihat dengan lebih detail.

Part 1: Memohon cinta Allah swt

Sememangnya dalam doa kita pun, mesti ada adab-adabnya, kerana kita ingin meminta sesuatu daripada Tuhan kita. Maka, mestilah dengan cara yang lembut:
1) Membaca bismillah dan memuji Allah swt
2) Berselawat keatas Rasulullah saw
3) Memohon keampunan akan dosa-dosa yang kita lakukan
4) Permintaan kita

Makanya, jika dilihat dalam doa Nabi Daud, baginda telah menyusun doanya dengan baik sekali. Baginda faham bahawasanya tiada satu cinta pun yang patut diutamakan dan diharapkan kecuali cinta Allah swt.
Baginda tidak peduli jika tidak memiliki cinta manusia, namun baginda berjaya untuk peroleh cinta Allah swt. Sebabnya adalah suci, apabila kita mencintai Allah swt, maka segal apa yang ada di langit dan di bumi ini juga akan mencintainya, kerana Allah swt adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Berbeza dengan cinta manusia. Ia tidak akan memberi sebarang jaminan cinta kepada Allah swt. Kerana itu, Nabi daud tidak menyebut cinta manusia di awal doa, tetapi menyebut cinta kepada Allah swt yang menjadi keutamaan.

Dari Nabi Muhammad saw bersabda
"Apabila Allah swt mencintai seseorang hamba, maka Allah berseru kepada Jibril
'Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah dia'
Maka Jibril pun mencintainya. Kemudian Jibril berseru kepada penghuni langit,
'Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka kalian cintailah dia'
Maka penghuni langit pun mencintainya. Kemudian ditanamkan cinta penghuni Bumi kepadanya"
- Bukhari: 5580 -



Makanya, sekiranya kita mencintai Allah swt, seluruh penghuni langit dan bumi akan mencitani dirimu...

Part 2: Memohon cinta orang-orang yang cinta kepada Allah

Mengapa Nabi Daud memohon cinta-cinta orang yang beriman? Ini adalah kerana Baginda mengetahui bahawasanya mereka-mereka yang beriman dengan keimanan yang sejati, sudah tentunya sangat layak untuk mendapatkan cinta daripada Allah swt.

Hal ini berkait rapat dengan sifat Al-Wala’ dan Al-Bara’. Al Wala’ bermaksud ‘Loyalty’ kepada Allah swt dan juga Rasulullah saw. Manakala Al-Bara’ pula adalah berlepas diri, dari kuffar dan juga munafiqun. Sudah tentu, apabila seseorang itu mempunyai Al-Wala’, segala amalan, badah, pekerjaan semuanya hanya bertujuan semata-mata kerana Allah swt, dan melaksanakan segala perintahNya, sementara menjadikan Rasulullah saw sebagai contoh teladan untuk melakukan perintah-perintah tersebut dengan sempurna.

Kerana itu, pada bahagian ke-dua, Nabi Daud memohon doa untuk dipertemukan dan ingin bersama-sama dengan orang-orang ynag beriman dan juga mempunyai kecintaan kepada Allah swt.

“Sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda
‘ Ruh-ruh manusia dicipta seperti prajurit berbaris. Maka, yang mana saling kenal antara satu sama lain, akan bersatu dan mana ynag ingkar antara satu sama lan, akan berpisah’”
-Muslim: 4733-

Part 3: Mohon ditunjukkan amalan-amalan yang dapat mendatangkan cinta Allah swt

Pernahkah terasa khuatir sekiranya perbuatan-perbuatan yang kita lakukan bias untuk mendatangkan kemurkaan Allah swt?
Atau pernahkah anda mempunyai niat yang baik untuk melakukan sesuatu, tetapi amalan tersebut dilakukan dengan ‘caca merba?’ Bolehkah kita berniat untuk solat, bertemu dengan Allah swt, tetapi solat kita hanya tonggang tonggek yang tidak member apa-apa kesan terhadap hati kita?
Kerana sebab-sebab inilah Nabi Daud a.s. memohon supa kekhuatiran ini dapat dihapuskan, dengan meminta ditunjukkan amalan-amalan kebaikan yang dapat mendatangkan cinta Allah swt.
Kerana itu, di dalam surah Al-Imran, ayat 146, yang terjemahannya:
“Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. “
Dan antara orang-orang yang beramal dan mendapat cinta daripada Allah swt, ialah orang-orang yang bersabar


Part 4: Cinta Allah swt diutamakan

Nabi Daud a.s, sangat peduli dan sangat mengutamakan cinta Allah swt. Dan kerana itu, baginda memohon supaya cinta Allah yang didambakan tersebut dapat melebihi cintanya kepada keluarganya dan juga air yang dingin.

Mengapa keluarga?


Ini adalah kerana, kadang kala, akan ada waktu dimana kita terpaksa untuk membuat pilihan antara keluarga mahupun prinsip hidup(yaini prinsip hidup Islam). Maka yang mana harus dipilih dan ‘be given priority’? Kita terlalu sayang kepada keluarga kita, sehingga ke satu tahap dimana kita terpaksa meletakkan prinsip Islam atau perintah Allah swt di tempat yang ke-2. Bolehkah begitu? Sanggupkah kita mengingkari Tuhan yang telah menciptakan kita, dan juga ahli keluarga kita?

Kerana itu, Nabi Daud a.s. telah meminta untuk menjadikan hatinya untuk sentiasa mendahulukan dan mengutamakan cinta yang hakiki kepada Allah swt, melebihi ahli keluarganya sendiri.

Tetapi, mengapa pula Air Dingin? Mengapa tidak harta, kuasa atau kekayaan?



Pernahkah anda berada di kawasan padang pasir yang terik? Atau pernahkah bilik anda terasa bahang seperti berada di dalam ketuhar oven? Atau pernahkah anda berdiri di tengah-tengah padang / jalan tar, pada waktu tengah hari yang panas, dimana matahari sedang tegak di atas kepala? Apakah kehendak anda pada waktu itu? Dahaga bukan?
Air yang dingin adalah salah satu nikmat dunia yang sangat indah dan menggoda. Tidak kiralah pangkat ataupun harta, sudah semestinya anda akan menikmati kelazatan air yang dingin bukan?

Ada diantara manusia yang bias mengorbankan prinsip hidupnya asalakan bukan kelazatan hidup di dunia, kerana telah tertanam di dalam hatinya sifat wahnu (takut mati, dan cintakan dunia).

Namun, Nabi Daud a.s. sudah pasti tidak mahu perkara sebegini terjadi, maka baginda sanggup untuk mengorbankan segala-galanya, asalkan bukan mengorbankan cinta kepada Allah swt.

Seperti yang telah Allah swt beritahu di dalam Al-Quran, surah At-Taubah: 24, yang bermaksud:
“ Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. “




Wallahu ‘alam, makanya, mari kita semua tepuk dada, tanya iman. Setakat manakah keimanan dan kecintaan kita kepada Allah swt?
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...