Thursday, August 27, 2009

Allah sedang berbicara denganmu..

Istighfar sahabatku...
istighfar...
istighfar...

Allah sedang berbicara dengan mu wahai shabatku,
Allah sedang berbicara dengan mu untuk tidak sombong!!
Istighfar...

Ingatlagi siapa dirimu,
apa yg telah engkau lakukan selama ini??
tidakkah engkau SOMBONG??


Engkau merasakan dirimu paling benar,
Engkau merasakan dirimu paling suci...
sedangkan...


Engkau ingat, kisah yusuf 'alaihissalam & zulaikha..
Zulaikha ingin Yusuf memperkosanya..
padahal Zulaikha sendiri tidak tahan dengan ketampanan yusuf,
FITNAH!!...ITU SUMA FITNAH!!
Zulaikha memfitnah Yusuf memperkosa dia
hingga Yusuf diperjara.


Apakah Yusuf memberontak?
Tidak~...
Yusuf mengetahui bahawasanya Allah swt sedang berbicara dengannya.
Sedang berkata-kata kepadanya...



Kamu tau apa yg dikatakan Yusuf??
Kata yusuf
"Ya Allah, Jika memang kehidupan dipenjara lebih bererti dariku dari dunia luar, maka aku lebih memilih untuk tinggal dipenjara tetapi dekat denganMu, daripada aku hidup bersama manusia-manusia pendusta"


Allah sedang berbicara denganmu tentang sabar dan Ikhlas...


pegang hatimu..
Sabar dan ikhlas..


Itulah Islam...wahai sahabatku

Tuesday, August 18, 2009

pendek

Makna kehidupan ramai orang melihatnya dengan pelbagai sudut. Namun dari semua sudut yang dilihat itu, yang manakah sebenarnya yang benar? Yang pasti hidup ini adalah sebuah pinjaman yang singkat. Semestinya sebuah pinjaman harus dibawa pulang kembali pada pemiliknya, iaitu pencipta yang menghidupkan kita, Allah SWT. Sebuah pinjaman itu bakal ditanya oleh tuannya, maka apa jawapan kita nanti bila ketemu bersama tuannya?

Hari demi hari berlalu, ada yang menyangka ianya harus dipenuhi semuanya dengan kemahuan dan kehendak nafsu sendiri. Jadi, dirasakan hidup ini tidak pernah cukup malah jauh sekali untuk mengingat akan pengakhirannya yang bakal tiba tanpa disedari. Tambahan lagi, setiap tingkah lakunya menggambarkan ibarat hidup ini tidak akan berakhir. Apakah dia sudah lupa maut menantinya di hadapan sana?

“Allah bertanya: “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab: “Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.” Allah berfirman: “Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui“
(Surah Al-Mu’minuun: 112-114)

Permulaan solat bila masuk waktunya, ditandai dengan azan. Kemudian, perbarisan agung ditandai dengan laungan iqamah. Seterusnya, bermulalah sesi agung tersebut, ketika mana manusia-manusia itu sedang berhadapan dengan Tuhannya. Di sini satu bukti yang nyata! Allah SWT sedang perlihatkan kepada kita wahai teman! Setibanya kita ke dunia, kedengaran laungan azan yang menggegarkan! Kemudian kedengaran pula laungan iqamat yang agung! Kemudian kita diberi peluang sebentar untuk hidup di dunia ini sementara menanti perbarisan saf-saf untuk menghadap Allah Yang Maha Agung! Bacalah…wahai diri ini! Wahai Teman-teman! Berapa lamakah masa kehidupan ini? Hanya sependek lingkungan masa antara iqamah dan perbarisan saf-saf agung itu…! Tanya pada diri kita, adakah itu pendek atau panjang? Sungguh hati ini terlalu buta untuk melihat semua itu…!


“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku)[569], mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.
” (Surah Al A’raf : 146)

Selama ini, hari demi hari dibiarkan berlalu tanpa erti…Kekadang terasa sungguh lama berada di sini…sudah bosan akibat lupa akan hakikat kebenaran ini. Dibiarkan hari-hari itu begitu saja tanpa mengenal malah kekadang meragui akan pertemuan denganNya Yang Maha Agung. Lihat diri kita sejak dari lahir…apakah amalan-amalan, perbuatan, tingkah laku, kata-kata semuanya itu bakal diterima olehNya? Berapa banyak darinya yang kita lakukan benar-benar ikhlas keranaNya? Cubalah kita lihat, betapa setiap detik yang berlalu, memakan peluang sisa hidup yang sudah ditetapkan…semakin dekat membawa kita bertemu denganNya…apa kita sudah bersedia? Apa jawapan kita dihadapanNya nanti? Apakah kita akan tergamam dan menyesal lantas merayu dengan air mata darah diminta untuk kembali ke dunia? Atau kita menghadapNya membawa bersama dengan kita cahaya keredhaan menerima ketentuanNya serta diredhai olehNya? Fikirkan…mulakan perubahan diri kita hari ini….

>>creadit>>thinkplanact

Thursday, August 13, 2009

SALAM SYA'ABAN




Yang manis itu nasihat Al-Quran,
Yang indah itu agama,
Yang wangi itu haruman taqwa,
Yang cantik itu peribadi mulia,
Serikanlah Nur dari wudhuk yang tidak putus-putus diwajahmu,
Itulah keajaiban,
Hargai perkenalan yang membenihkan titisan ukhuwwah,
Bajai dengan keikhlasan,
Sirami dengan kejujuran,
Kuntumkan dengan kelopak Nurani Insaniyah,
Semoga mekarnya diredhai Allah swt.

~Salam Sya'aban~

Wednesday, August 12, 2009

HUJAN~RAIN~비~المطر

HUJAN



sungguh indah dan menyenangkan saat teringat ianya tanda kasih sayang Allah swt terhadap hambaNya~ alhamdulillah

Tuesday, August 11, 2009

bukan disebabkan ...... yang ditekan



♫ Pengalaman mengajar kita jadi lebih matang dalam mentafsir sebab musabab sesuatu peristiwa itu berlaku. Allah sayang sangat ni, sehingga menegur hambaNya dengan cara yang sangat menyentap jiwa. Sampai kita sedar dan baru benar-benar menyedari bahawasanya, kita tidak berkuasa untuk melakukan apa-apa pun tanpa izin Allah. Dan mengingatkan kembali bahawasanya mati itu memang akan berlaku. Dan pasti akan berlaku. Malahan, kita akan mula menghargai dan menyedari bahawa Allah tu wujud dan Dialah yang menyelamatkan kita sebenarnya.

Jika disaat itu, nyawa ini bukan milikku lagi. Apakah aku sudah bersedia? astaghfirullah hal'azim

Wednesday, August 5, 2009

~HadiRkan suasana RamaDhan itu kembali~



Tak terasa waktu terus berlalu. Hari-hari terlalui, dan bulan Ramadhan itu sebentar lagi akan datang kembali. Sepertinya baru saja kemarin Ramadhan tahun lalu kita tinggalkan, bulan mulia yang penuh dengan keberkahan. Dimana di bulan Ramadhan tahun yang lalu itu, kita begitu dekat dengan Allah SWT. Kita lalui hari-harinya untuk senantiasa beribadah kepada-Nya dengan shalat berjamaah di masjid, qiyamullail, tilawah Al Qur'an, shadaqah dan macam-macam ibadah lainnya. Terlebih lagi di sepuluh hari terakhirnya, tak ketinggalan kita coba untuk ber-itikaf di masjid, untuk lebih mendekatkan lagi diri kita yang hina ini kepangkuan Ilahi Rabbi. Memanjatkan doa memohon ampun atas semua dosa yang pernah terlakukan.

Selepas Ramadhan itu pergi, memasuki bulan syawwal kita masih bisa menghadirkan nuansa Ramadhan pada diri kita. Masih bisa kita melaksanakan ibadah shaum sunnah syawwal dan senin kemis. Masih bisa kita pertahankan untuk menghiasi malam-malamnya dengan Qiyamullail. Tilawah Qur’an masih bisa satu juz dalam sehari dan nilai-nilai plus ibadah yang lainnya. Subhanallah...



Perlahan nuansa Ramadhan itu hilang dari diri kita, shaum sunnah senin kamis kita lupakan, qiyamullail jarang lagi kita kerjakan, tilawah Al Qur’an kadang terlewatkan. Perlahan teriring semakin jauhnya kita dengan Allah SWT ditandai dari berkurangnya kualiti ibadah kita, dosa-dosa pun banyak yang kita perbuat. Astaghfirullah...

Kualiti ibadah kita mencerminkan nilai keimanan yang ada pada diri kita. Ketika kualiti ibadah kita itu menurun berarti menurun pula nilai keimanan kita. Karena memang keimanan kita kadang naik dan kadang menurun. Imam Al Ghazali menjelaskan, keimanan kita naik dengan melakukan ketaatan kepada-Nya dan sebaliknya keimanan kita menurun dengan melakukan kemaksitan kepada-Nya.

Tak menyadari begitu banyak dosa itu datang dari pandangan mata kita, datang dari ucapan lisan kita, datang dari pendengaran telinga kita, datang dari segenap panca indra kita. Sungguh semua itu tak terasa kita lakukan. Karena memang begitu halus cara syaitan menggelincirkan kita dari jalan yang di ridhai oleh Allah SWT. Sekalipun kita adalah orang yang senantiasa rajin beribadah, apatah lagi mereka yang memang jauh dari ajaran agama ini.



Dari berbagai arah syaitan mencoba membujuk rayu supaya kita menjadi manusia-manusia pendosa. Dari arah depan kita ia datang menggoda, dari arah belakang kita ia datang menggoda, juga dari arah kanan dan kiri kita ia datang menggoda. Supaya kita manusia jauh dari ketaatan. Seperti janji syaitan/iblis kepada Allah SWT yang diabadikan di dalam Al Qur’an:

Iblis menjawab: ”Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”(Qs. Al Araaf:16-17)

Menyadari diri yang penuh dosa, kedatangan bulan Ramadhan sungguh sangat kita rindukan, bulan yang mulia dan bulan yang penuh dengan keberkahan. Dimana Allah SWT dalam bulan Ramadhan ini menjanjikan menghapus dosa-dosa dan mengabulkan segala doa yang kita panjatkan. Dan semoga Allah SWT masih memberikan nikmat-Nya kepada kita sebuah anugerah terindah yaitu bisa merasakan kembali bulan Ramadhan tahun ini.

Tetapi banyak cerita di tahun-tahun yang lalu menjelang memasuki bulan Ramadhan bahkan mungkin juga di tahun ini, orang-orang terdekat kita, teman, sahabat, saudara bahkan juga orangtua kita telah mendahului kita menghadap Ilahi Rabbi. Pergi dan takkan pernah akan kembali lagi, selama-lamanya. Mereka tak sempat merasakan lagi Bulan Ramadhan, dan semua itu adalah takdir yang kita tidak bisa lagi untuk menawarnya. Semoga mereka yang telah mendahului kita di ampuni oleh Allah SWT akan dosa-dosanya... Amiin...

Tidak tahu dengan kita, apakah Allah SWT akan menakdirkan kita bersua kembali dengan bulan Ramadhan tahun ini, atau kita ditakdirkan menyusul orang-orang terdekat kita yang telah lebih dahulu menghadap Ilahi Rabbi sebelum Ramadhan dapat kita rasakan kembali, merasakan hari-harinya yang penuh dengan keberkahan. Oleh karenanya jangan tunggu bulan Ramadhan datang untuk kita bertaubat kepadanya. Mulailah dari sekarang, dari bulan ini untuk kita dekatkan diri kepada Allah SWT. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang zalim karena kita enggan bertaubat. Firman Allah di dalam Al Qur'an menyatakan seperti itu: "...dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (Qs. Al Hujurat:11)

Hadirkan nuansa Ramadhan itu kembali. Qiyamullail, tilawah Al Qur’an dan ibadah-ibadah lainnya. Supaya ketika kita ditakdirkan oleh Allah SWT. dapat kembali merasakan bulan Ramadhan yang sebentar lagi menyapa, kita bisa lebih maksimal dalam mengisi hari-harinya dengan senantiasa beribadah kepada-Nya. Sungguh jangan lewatkan hari-harinya dengan kesia-siaan.

Berusahalah ketika kita berada dalam bulan Ramadhan untuk menggapai rahmat-Nya dengan fastabiqul khairat, menunjukkan kepada Allah SWT ibadah-ibadah terbaik kita. Yang dengan itu semua Allah SWT akan membanggakan kita kepada para malaikat-Nya.

”Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan. Allah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan do'a. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakan kalian pada para malaikat-Nya. Maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari kalian. Karena orang yang sengsara adalah orang yang tidak mendapat rahmat Allah di bulan ini.” (HR. Thabrani)

Hadirkan nuansa Ramadhan itu kembali. Jika memang Allah akan memanggil kita sebelum Ramadhan itu menyapa, kita sudah berada dalam kedekatan pada-Nya. Berada dalam kondisi iman yang terbaik. Itu yang kita harapkan ketika memang Allah SWT telah tentukan akhir waktu umur kita hidup di dunia ini.



Dan tetaplah berdoa memohon kepada Allah SWT untuk kita dapat bersua dan merasakan kembali dengan bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan ditahun ini.

Allahumma Balighna Ya Ramadhan... Amiin...

Wallahu a’lam bishshawab

Nisfu Sya'aban

“Nisfu” bermakna separuh atau 14hb.

Dari Usamah b Zaid ra berkata, “Aku bertanya, ya Rasulullah. Aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam bulan-bulan lain sepertimana engkau berpuasa dibulan Syaaban”. Rasulullah bersabda, “Ia adalah bulan yang manusia lalai terhadapnya, diantara Rejab dan Ramadan. Ia adalah bulan yang diangkat amalan-amalan kepada Tuhan sekelian alam, maka aku suka amalanku diangkat sedang aku berpuasa” (riwayat An-Nasaie).



Dari At-Tarmizi dengan sanad-sanadnya dari Anas ra. dia berkata, “Nabi saw ditanya apakah bulan selepas Ramadan yang terafdhal berpuasa”. Nabi saw menjawab bermaksud, “Bulan Syaaban kerana untuk mengagungkan Ramadan”. Nabi saw ditanya lagi, “Sedekah apakah yang terafdhal?”. Nabi saw menjawab, “Sedekah dibulan Ramadan”. Kata At-Tarmizi, hadis ini hadis Hasan Sahih.



Dari Ibnu Majah dari Ali ra. dari Nabi saw bersabda bermaksud, “Apabila tiba malam Nisfu Syaaban, lalu berqiyamullail pada malamnya, dan berpuasa di siangnya, maka sesungguhnya Allah swt turun ke langit dunia ketika matahari terbenam dan berfirman, “Adakah disana orang yang memohon keampunan, lalu Aku mengampunkan dia ? Adakah di sana orang yang memohon rezeki, lalu Aku memberi dia rezeki ? Adakah di sana orang yang di beri ujian bala bencana, lalu Aku menyejahterakan dia ? Adakah di sana … adakah di sana … ? sehingga terbit fajar”.



Dari Al-Baihaqy dengan sanad-sanadnya dari Aisyah ra. bahawa Nabi saw bersabda bermaksud, “Jibril telah mendatangi aku dan berkata: Malam ini adalah malam Nisfu Syaaban. Pada malam itu Allah membebaskan hamba-hamba dari siksaan Api Neraka seramai bilangan kambing Bani Kalb (merentasi satu tempat) selama sebulan. pada malam itu Allah tidak menoleh kepada orang yang melakukan syirik, pengadu domba (kaki batu api), pemutus silaturrahim, penderhaka kepada kedua ibu bapa dan orang yang ketagih arak”. Bani Kalb adalah kabilah Arab yang terbesar atau yang memiliki bilangan kambing yang terbanyak.

Saturday, August 1, 2009

BUKU...BOOK...책...

LIST OF PUBLISHER (click to enlarge):


Few list of books available (click to enlarge):



Assalamualaikum wrm wbt,

Feeling bored reading your text book?? Wanted something different and more interesting to read or you wanted to enhance your book collection or as a gift for someone??

Check out list of books available in my hand and you could order it straight to me!! and You will receive your book as soon as possible!!

To see more items available, you could contact me through:
e-mail: rijalwadaie@gmail.com / sya_3790@yahoo.com

perJalaNaN di MalaM HaRi



Isra’ and Mikraj…

Sebuah perjalanan yang penuh erti. Bukti kasih dan cintaNya terhadap hamba ciptaanNya yang bernama manusia.

Makhluk yang dicipta penuh kasih dan sayang yang tergambar dari kurniaanNya yang sungguh bermakna, ummi dan abi.

Yang tercipta dari tanah, air hina, kemudian dimuliakan dengan tugas Pentadbir dunia, Khalifah,

juga sebagai Hamba yang tulus mengabdi hanya keranaNya.

Isra’ dan Mikraj,

Sebuah perjalanan yang menggoncangkan iman yang cetek di jiwa,

Namun penguat bagi yang setia, beriman dan tulus percaya.

Penguat bagi diri yang yaqin penuh daya untuk menegak Ad-Dinul Islam mulia.

Isra’ dan Mikraj,

Penanda betapa mulia manusia yang taat kepadaNya, nikmat Syurga bahagia..

Penanda betapa nista manusia yang ingkar terhadapNya, seksaan Neraka penuh merana…

Isra’ dan Mikraj,

5 waktu dikurnia…

Menjadi kerehatan dari kesibukan dunia…”Rehatkan kami dengan solat.. ya Bilal!” Rasulullah bersabda…

Waktu sungguh istimewa antara hamba dan penciptaNya…

Agar bisa tenang dan bahagia dalam menjalankan usaha yang panjang…

Peringatan akan pertemuan denganNya nanti…

Isra’ dan Mikraj,

Berbahagialah hambaNya yang patuh dan sabar bekerja…

Dengan jiwa penuh ikhlas menharapkan redhaNya…

Kerana tiada yang lebih tinggi nilainya…

Melainkan saat pertemuan dengan kekasih yang didamba cintaNya…

Allah Maha Pencipta, yang menciptakan manusia…Penguasa Alam Raya

Ya Allah, Engkaulah yang membolak balikkan hati ini…

tetapkanlah ia di atas DeenMu..

tetapkanlah ia untuk terus berjuang di jalanMu…

jalan para NabiMu, RasulMu dan hambaMu yang ikhlas beriman dan berjuang hingga Hari Qiyamat…

Ameen

total credit:thinkplanact
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...